Seorang anak asal Kolombia dijuluki 'anak kura-kura' karena tahi lalat raksasa yang menutupi punggungnya. Kini, Didier Montalvo (6 tahun) sudah hidup normal setelah operasi pengangkatan tahi lalat tersebut sukses dilakukan.
Sebelumnya, keluarga anak itu dikucilkan di lingkungan desanya karena warga menganggap kondisi Didier sebagai kutukan akibat sang ibu melihat gerhana matahari saat hamil. Warga takut mereka tertular kekuatan jahat apabila berdekatan dengan Didier, sehingga ia tak bisa masuk sekolah dan juga dibaptis.
Dedier menderita Congenital Melanocystic Nevus (CMN), sebuah penyakit langka dimana tahi lalat tumbuh secara tidak normal. Penyakit langka ini mempengaruhi sekitar 1 dari 20.000 bayi yang baru lahir.
Menurut ahli bedah plastik terkemuka asal Inggris, Neil Bulstrode, kondisi Didier merupakan kondisi terburuk yang pernah dilihatnya. Bulstrode telah melakukan operasi terhadap puluhan anak dengan CMN, tetapi tidak pernah menemukan kasus seekstrim Didier.
"Kasus CMS pada Didier merupakan kasus terburuk yang pernah saya lihat. CMN menggerogoti tiga perempat lingkar tubuhnya. Meskipun ia harus menjalani sejumlah operasi yang menyakitkan, namun hasilnya tidak sia-sia. Saya sangat senang melihat kondisinya sekarang dan bisa sembuh," papar Bulstrode, dilansir melalui Dailymail, Kamis (26/4).
Power by choliknf1998.blogspot.com
0 comments:
Posting Komentar