Berawal dari hobi mainan, Salman Fariz dan Arief Bahari mengawali bisnis Plush Toys, mainan yang bisa dijadikan gantungan kunci, hiasan dashboard mobil, pajangan maupun souvenir.
Salman membuat usahanya tersebut cukup sederhana. Kesukaannya menggambar karikatur dan desain, membuat usahanya semakin lancar. Caranya, gambar animasi digambar secara manual atau bisa digambar melalui (Adobe) Photoshop di komputer.
Kemudian, gambar yang sudah jadi dicetak di kertas subleme dan dipindahkan ke kaos subleme. Pola gambar yang ada di kaos kemudian digunting dan dijahit sesuai pola. Mainan tersebut langsung diisi dacron agar berbentuk sempurna.
Usaha yang sudah ditekuni mahasiswa jurusan Desain Produk Industri Institut Teknologi Surabaya tahun 2007 ini mulai membuahkan hasil. Bermula dari promosi mulut ke mulut, Salman pun berpromosi di Facebook dan komunitas Heroes CT (Collectible Toys).
"Kemudian ada yang pesan untuk membuat mainan dari foto pribadi, ternyata itu malah lebih laku," kata Salman.
Untuk mendapatkan foto pribadi kita menjadi mainan, pengguna bisa memesannya terlebih dahulu, bisa melalui foto langsung di tempat atau mengirim lewat e-mail.
Proses produksinya sendiri dilakukan di Surabaya, Jawa Timur. Untuk satu mainan memerlukan waktu lima hari.
Calon pembeli juga bisa memesan mainan dengan ukuran lebih besar, berpasangan atau ditambahkan dengan kata-kata romantis, apalagi mendekati hari kasih sayang nanti. Harga untuk satu mainannya sebesar Rp 50.000. Ada diskon untuk pembeli yang memesan dalam jumlah yang banyak.
"Kami sudah mendapat pesanan dari Malang, Yogyakarta hingga Bandung," tambah Arif Bahari.
Karena sudah semakin banyak peminat, Arief dan Salman langsung membuat merek bisnis mainan mereka, yaitu Kudos Plush sejak tahun lalu. Kudos dalam bahasa Yunani berarti Hore.
Mereka berharap orang-orang yang membeli mainan dari mereka bisa gembira dan selalu semangat menjalani hidup.
Power by tekno.kompas.com
0 comments:
Posting Komentar