Sebuah lubang alami di tanah dengan ukuran cukup besar dan dalam, atau yang biasa kita sebut gua, kini menjadi salah satu tempat paling diminati. Baik oleh para arkeolog, maupun petualang yang ingin menjelajah dan mengenal lebih dalam gua tersebut.
Beberapa ahli mejelaskan bahwa bentuk gua harus berukuran besar, sehingga di beberapa bagian di dalamnya tidak menerima cahaya matahari. Bahkan selain berbentuk besar dan tak tersentuh cahaya matahari, hasil penelitian arkeolog menyebutkan, sebagian besar gua merupakan bentuk tempat tinggal orang-orang nomaden zaman purba. Karena ada unsur sejarah itu pula, petualangan menjelajah gua semakin digemari.
Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian mengenai gua terus berkembang, apalagi gua tidak hanya terdapat di daratan, karena beberapa lubang besar tersebut ternyata juga ditemukan di laut, atau sebaliknya di dalam gua ternyata ada yang terhubung dengan lautan.
Penemuan-penemuan seperti jugalah yang menjadikan para arkeolog dan petuang merasa tertantang mengungkap masalah gua tersebut.
Namun dari penemuan-penemuan ini, ada yang menimbulkan kontroversial terkait gua . Seperti terjadi pada desember 2011 lalu, dengan ditemukannya gua berbentuk tengkorak kepala manusia raksasa. Ditemukan secara tidak sengaja oleh fotografer yang juga seorang penyelam asal Inggris, Peter Bardsley, gua tersebut berada di Hodge Close. Yakni suatu perairan bekas pertambangan yang terletak di dekat Coniston, Cumbria, Lake District, Inggris.
Sebenarnya kawasan tersebut sangat terkenal dengan kawasan menyelam yang cukup indah. Namun lokasi tersebut dikenal masyarakat sekitar sangat berbahaya, karena telah merengut nyawa beberapa penyelam.
Untuk mencapai lokasi penyelaman, perairan ini dapat diakses melalui sebuah terowongan dengan panjang mencapai 25 meter dan luas 2 meter persegi.
Penemu gua tengkorak manusia raksasa, Peter Bardsley mengatakan, di lokasi tersebut ada beberapa penyelam yang meninggal di bawah terowongan. Bahkan, musibah yang memakan jiwa juga pernah menimpa beberapa pendaki gunung yang jatuh saat mencoba menapaki dinding gunung karang, tempat terbentuknya gua tengkorak tersbeut.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar ternama di Inggris, Peter mengatakan, foto mengenai gua tengkorak miliknya, bukan manipulasi dengan cara apapun. Pada kenyataannya foto yang diambilnya memang tampak menyeramkan. Terutama setelah hasil jepretannya diputar 90 derajat, hasilnya seperti gua yang ada dalam film petualangan, Indiana Jones.
Bahkan menurut Peter, selain dari foto, ia juga pernah melihat langsung gua itu setelah pulang dari menyelam di tempat tersebut. Diperkirakannya, beberapa penyelam yang menjadi korban di perairan hodhe close karena tak mampu menghadapi keadaan, terutama mengenai suhu di perairan.
Hodge Close terkenal dengan suhu dinginnya yang pencapai 6 derajat celcius, bahkan terkadang lebih rendah lagi. Pada tahun 2005, tim penyelamat gunung Coniston, pernah membantu seorang penyelam berusia 48 tahun yang tidak disebutkan namanya, dari bahaya kematian. Saat itu penyelam tersebut mengalami shock ringan dan muncul ke permukaan air tak lama setelah melakukan penyelaman.
Menurut pengakuan penyelam tersebut, ia seperti melihat tubuh manusia di dasar perairan. Berdasarkan data yang tercatat, sebanyak tiga orang penyelam berpengalaman meninggal dunia di perairan Hodge Close pada tahun 2011.
Dari kejadian tersebut, beberapa situs di internet, memperingatkan pada pengunjung agar berhati-hati dan mempertimbangkan diri jika ingin menyelam di gua tersebut. Yah. Kewaspaaan mutlak adanya bila pemirsa hendak berpetualang di alam liar.
Power by uniknya.com
0 comments:
Posting Komentar